Just a Blog From Kopites and Interisti: 2010

Friday 8 January 2010

Politik luar negeri Ir. Soekarno


Politik Luar Negeri Indonesia Masa Pemerintahan Presiden Soekarno

Republiik Indonesia memeiliki sejarah panjang di dalam kehidupannya. Dari mulai zaman kerajaan – kerajaan hingga masa sekarang. Dan hubungan Indonesia dengan dunia internasional secara resmi dan dalam level negara dimulai sejak awal masa kemerdekaan, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Dari tanggal itulah dimulainya hubungan luar negeri Indonesia, dimulai dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Susuilo Bambang Yudhoyono. Dari sekian tokoh yang pernah menjabat Presiden RI, saya terkesan dengan kepemimpinan Ir Soekarno. Karena dari masa awal kemerdekaan itulah, banyaknya tantangan yang harus dihadapi Presiden Soekarno untuk membangun bangsa Indonesia. Di satu sisi, Pemerintahan beliau mendapat sukses karena telah memberi landasan terhadap pembangunan Indonesia, dan di sisi lain memiliki banyak kontroversi. Berikut akan disajikan profil dari Ir Soekarno dan kebijakan – kebijakan yang dibuat pada saat beliau menjabat Presiden Republik Indonesia.

Profil Ir Soekarno

Ir. Soekarno lahir pada tanggal 06 Juni 1901 di Blitar. Beliau lahir dengan nama kecil Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai yang berasal dari Buleleng, Bali. Sejak kecil, beliau ikut dengan kakeknya di Tulungagung. Dan pada umur 14 tahun, beliau diajak oleh O.S Cokroaminoto untuk tinggal di Surabaya dan melanjutkan sekolah di Hoogere Burger School (HBS). Di sana beliau bertemu dengan orang – orang Syarekat Islam dan akhirnya Soekarno bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa). Setelah tamat dari HBS yaitu pada tahun 1920, Soekarno melanjutkan sekolah ke Technische Hoge School (sekarang ITB) dan tamat pada tahun 1925.

Pada saat masa pergerakan nasional, beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927. Dan akhirnya beliau ditangkap oleh Belanda pada Desember 1929, dan bebas pada 31 Desember 1931. Beliau ditangkap lagi pada tahun 1932 setelah menjadi anggota Partindo, dan diasingkan ke Flores dan baru bebas ketika masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

Pada masa penjajahan Jepang, beliau diangkat menjadi anggota PUTERA, sebuah organisasi bentukan Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Hingga akhirnya Indonesia merdeka setelah Jepang di-bom atom oleh sekutu. Dan Ir Soekarno dalam hal ini telah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan ikut menyusun teks proklamasi dalam peristiwa Rengasdengklok. Dan puncaknya, beliau mengumumkan teks proklamasi untuk menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia bersama Drs. Mohammad Hatta. Dan pada tanggal 18 Agustus 1945, beliau bersama Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia oleh PPKI. Pada saat pemerintahan Presiden Soekrano akhirnya dibentuk UUD 1945 dan Pancasila. Dari saat itulah, dimulai perjuangan Ir Soekarno di dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan melakukan hubungan dengan luar negeri hingga saat beliau mengakhiri jabatannya pada tahun 1966

Masa Pemerintahan Presiden Soekarno

Sejak tanggal 18 Agustus 1945, Indonesia sudah melakukan hubungan dengan luar negeri, karena adanya pengakuan dari negara – negara luar terhadap kemerdekaan Indonesia. Presiden Soekarno mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Agresi Militer I & II Belanda yang berusaha merebut kembali wilayah Indonesia. Akan tetapi tidak berhasil, akan tetapi memaksa Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat, yang membuat Mohamamad Hatta menjadi Perdana Menteri dan merubah system pemerintahan. Sejak era kemerdekaan, banyak terjadi konflik di dalam negeri yang mengancam stabilitas bangsa, akan tetapi hal ini diredam oleh Ir. Soekarno karena sifat beliau yang pandai bernegosiasi.

Kemajuan Pemerintahan Presiden Soekarno

· Mampu menjaga stabilitas negara usai masa kemerdekaan, dan memberi landasan di dalam pembangunan Indonesia. Dalam pemerintahannya, menghasilkan UUD 1945 sebagai landasan bagi bangsa Indonesia.

· Mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Agresi I & II Belanda, bahkan sampai mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra untuk menghindari penyerahan kekuasaan kepada Belanda.

· Mampu merangkul dan meraup simpati dari dunia internasional. Hal ini ditandai dengan lahirnya gerakan non-blok yang diprakarsai oleh Presiden Soekarno bersama Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu (Burma), dan Jawaharlal Nehru (India). Mereka mengadakan konferensi Asia Afrika di Bandung yang tujuannya adalah untuk memperjuangkan nasib negara – negara di Asia Afrika untuk memperoleh kemerdekaannya dan tidak berpihak terhadap dua blok yang (Blok Barat & Timur) yang dipimpin oleh negara Uni Sovyet dan Amerika Serikat. Adanya organisasi ini akhirnya mampu mendorong semangat negara – negara Asia Afrika untuk merdeka dan menentang kolonialisme dan imperialism. Dan oleh karenanya, Presiden Soekarno sangat disegani di lingkungan internasional, bahkan mendapat penghormatan lebih dari masyarakat internasional. Presiden Soekarno juga sering melakukan kunjungan luar negeri dan bertemu pemimpin – pemimpin negara berpengaruh, seperti Nikita Kruschev (Rusia), J. F Kennedy (USA), Fidel Castro (Kuba), dan Mao Tse Tung (RRT).

· Sikap tegas Presiden Soekarno terhadap imperialism barat. Hal ini ditunjukkan dengan konfrontasi terhadap Malaysia bahkan menghasilkan slogan “Ganyang Malaysia”. Hal ini diawali oleh adanya keinginan Inggris untuk menyatukan koloninya di Semenanjung Malaya dan Kalimantan menjadi satu negara Malaysia. Presiden Soekarno menentang rencana ini, karena beliau tahu bahwa Malaysia hanyalah boneka Inggris, dan jika mereka mapu menyatukan wilayah Kalimantan, maka Inggris dapat dengan mudah mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga ikut menentang karena merasa wilayah Sabah ikut menjadi wilayah negara mereka. Pada akhirnya Tentara Nasional Kalimantan Utara melakukan penyerangan di Brunei dan memaksa Sultan meminta bantuan ke Inggris. Sejak itulah konfrontasi dimulai. Hal ini kemudian berlanjut pada demo anti Indonesia di Kuala Lumpur, dimana mereka merobek – robek foto Soekarno dan lambing negara Indonesia yaitu burung garuda, bahkan Tengku Abdul Rahman –PM Malaysia saat itu- ikut melakukan hal tersebut. Presiden Soekarno pun marah besar dan menyatakan gerakan “Ganyang malaysia”. Filipina juga akhirnya membuat mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Slogan “Ganyang Malaysia” kemudian ditindaklanjuti oleh pasukan tidak resmi yang menyerang wilayah Sabah dan Serawak. Dan membuat Malaysia meminta bantuan Inggris dan Australia. Konfrontasi dengan Malaysia ini berlanjut hingga akhir 1965. Dan meredanya konfrontasi ini terjadi ketika pergantian pemerintahan dari Ir Soekarno ke Presiden Soeharto

Kelemahan Pemerintahan Presiden Soekarno

· Terlalu over reaktif terhadap isu internasional yang berbau pihak barat. Hal ini mungkin dikarenakan sifat dari Presiden Soekarno dan juga pengalaman pahit bangsa Indonesia terhadap pihak barat.

· Adanya perubahan dalam konstituen, yang akhirnya menyebabkan adanya Demokrasi Terpimpin. Hal ini dimulai dari adanya pidato Presiden Soekarno mengenai “Manifesto Politik Indonesia”, yang berujung pada penerapan sosialisme.

· Adanya konstituante yang memiliki ide untuk mengganti UUD 1945 dan menggunakan UUDS, sebelum akhirnya Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali menggunakan UUD 1945

· Berkembangnya paham sosialisme yang akhirnya berkembang pada gerakan komunis yang pesat. Dan mampu meloloskan PKI menjadi sebuah partai resmi. Padahal adanya hal ini sangat bertentangan dengan Pancasila.

Blog baru

Akhirnya, blog yang saya buat terbentuk juga.

Semoga blog ini bisa saya manfaatkan sebaik mungkin dan memberi manfaat bagi saya sendiri
just an ordinary boy

About Me

My photo
Malang, Indonesia
Student of International Relations, Gadget Addict, Want to Know About Anything