Kemaren malam, seorang teman saya membeli sebuah smartphone merk Samsung dengan type Galaxy S4. Bukan hal yang mengejutkan mengingat sejak beberapa hari sebelumnya, teman saya sudah bertanya-tanya mengenai smartphone tersebut.
Justru yang bikin saya kaget adalah bahwa teman
saya mendapatkan unit Samsung Galaxy S4 Supercopy. Kenapa saya kaget? Hal ini
dikarenakan dia berniat membeli S4 asli dengan harga 5,9 juta di sebuah gerai
besar di Malang. Tidak perlu disebutkan gerainya karena menunggu konfirmasi
dariapda pengembalian smartphone tersebut. Sebuah hal yang sebenarnya
mengagetkan mengingat reputasinya sebagai salah satu gerai penjual smartphone
terbesar di Kota Malang.
Teman saya tidak menyadari bahwa dia mendapatkan
unit S4 Supercopy. Hal ini diketahui setelah dia membawa smartphone tersebut ke
kost tepat setelah dia membelinya. Saya pun awalnya tidak tahu kalau itu S4
Supercopy hingga kemudian teman satu kost saya membandingkan S4 Supercopy
tersebut dengan S4 Asli yang dimiliki pacarnya.
Kecurigaan awal dari teman saya adalah bahwa RAM
yang tersisa dari unit S4 Supercopy yang dia dapatkan hanya tersisa 300MB-an.
Sebuah hal yang ironis, mengingat RAM daripada S4 asli mencapai 2 GB. Alasan
daripada salesnya bahwa RAM tersebut termakan aplikasi yang ada di dalam unit
tersebut. Saya juga tidak percaya karena sepengetahuan saya, RAM tidak akan
termakan kecuali oleh aplikasi yang berjalan. Alangkah anehnya bila RAM
terpotong hanya oleh aplikasi yang terdownload dan tidak berjalan.
Sekilas memang tidak ada perbedaan sama sekali
antara yang asli dengan supercopy. Namun bagi yang terbiasa memegang Galaxy S4
Asli, akan begitu terasa perbedaan di dalam handle-nya (memegangnya).
Dimulai dari berat yang cukup berbeda, dimana S4
asli justru memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan S4 Supercopy.
Saya memang tidak mengukurnya secara pasti dengan timbangan, namun hanya
perbandingan kasar dengan memegang keduanya secara bergantian di tangan yang
sama.
Perbedaan kedua bisa dilihat dari tampilan menu
awal daripada smartphone ini. Bila anda sering menggunakan smartphone dengan
interface Android Jelly Bean versi 4.2.2, maka akan terlihat wallpaper awal
yang dimiliki S4 Supercopy ini berbeda dengan yang lainnya. Hal ini saya
ketahui dari tampilan yang dimiliki S4 Asli, S4 supercpy dengan Galaxy Note 3
yang sama-sama mengadopsi sistem operasi tersebut.
Perbedaan ketiga dilihat dari indikator sinyal yang
berada paling atas dari bagian layar. Pada Galazxy S4 Asli, indikator sinyal
bar dengan indikator sinyal 3G atau HSDPA terpisah, sementara pada S4
Supercopy, kedua indikator ini bertumpuk. Indikator 3G atau HSDPA berada tepat
atau bertumpuk dengan sinyal bar. Sayang sekali saya tidak bisa memperlihatkan
perbedaannya dikarenakan S4 Supercopy tersebut sudah dikembalikan ke gerainya.
Perbedaan selanjutnya ada pada notifikasi bar yang
bisa discroll dari atas layar. Terdapat perbedaan beberapa ikon menu yang
memang berbeda di antara keduanya. Ditambah lagi, misal bila anda akan
menyalakan wifi atau masuk ke setting wifi dari area notifikasi ini, anda
tinggal menyentuh agak lama pada simbol wi-fi dan akan langsung menuju
settinga-an wi-fi. Hal ini berlaku pada S4 yang asli. Sementara pada S4
Supercopy, bila anda menekan simbol wi-fi tersebut secara lama, tidak akan
terjadi apa-apa. Dan anda harus masuk ke settingan wif secara manual melalui
shortcut setting yang ada pada jajaran menu aplikasi.
Dilihat dari daftar aplikasi yang ada, S4 asli
menyajikan tampilan menu default daripada Android Jelly Bean tanpa tambahan
aplikasi apapun dari pihak ketiga. Namun pada S4 Supercopy yang dibeli teman
saya, ada beberapa aplikasi tambahan pada setting default daripada jelly bean,
beberapa diantaranya adalaha game, aplikasi app boost dan lain sebagainya.
Pada akhirnya untuk menambah kepercayaan saya, saya
memasang aplikasi antutut benchmark. Sebuah aplikasi yang ditujukaan untuk
melakukan test terhadap performa smartphone serta melihat isi daripada hardware
yang dipakai smartphone tersebut. Namun karena S4 Supercopy tidak bisa
dipasangi Antutu, maka saya memasang aplikasi Quadrant yang memiliki fungsi
yang sama dengan Antutu Benchmark. Setelah dilakukan test, kemudian saya
membandingkan isi daripada hardware yang ada di kedua smartphone tersebut. Dari
sini bisa dilihat perbedaan-nya secara pasti.
Pada S4 supercopy disebutkan bahwa memiliki prosesor ARM 7. Sementara pada
S4 Asli, prosesor disebutkan secara lengkap, yaitu ARM 7 versi 3. Perbedaan
paling mencolok justru berada sisi Graphic Processing Unit (GPU) yang dimiliki
keduanya. S4 Asli menggunakan Power VR SGX 544, sementara S4 supercopy
menggunakan GPU Mali 400, yang notabene digunakan smartphone android untuk
entry level. Pada display pun memperlihatkan perbedaan yang signifikan, dimana
S4 asli memiliki resolui layar 1920 X 1020 (Full HD), sementara S4 Supercopy
hanya memiliki resolusi setengahnya, yaitu 500 X 400 (bila saya tidak salah
ingat). DPI (dot per inch) pun memperlihatkan perbedaan, dimana DPI pada S4
asli mencapa 400 X 400, sementara pada S4 supercopy hanya mencapai 150 X 200.
Dari dus serta paket pembelian yang ada, juga terdapat perbedaan. Pada
Samsung Galaxy S4 yang asli, anda hanya akan mendapatkan paket pembelian
standar, dimana isinya berupa baterai, charge, kabel data dan kartu garansi.
Sementara pada S4 Supercopy yang dibeli teman saya, dia mendapatkan bonus
flipcase yang sudah ada dalam kardus serta bonus screenguard, itupun ditambah
bonus flipcase yang ada celah untuk indikator jam dan sebagainya dari gerai
tersebut.
Rasanya cukup sampai disitu untuk membuktikan bahwa
teman saya mendapatkan Samsung Galaxy S4 SUPERCOPY. Hal tersebut membuat teman
saya langsung terdiam, entah karena stress atau yang lain. Hingga akhirnya diputuskan
besok untuk kembali ke gerai tersebut dan meninta solusi yang ada.Untuk
solusinya akan saya tuliskan besok menunggu berita dari teman saya.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuat kita lebih
cermat dan teliti di dalam membeli smartphone, terutama untuk seri-seri
daripada Samsung ataupun smartphone yang laris di pasaran seperti Apple. Karena
yang saya ketahui, hanya produk dari kedua vendor tersebut yang kerap dibuat
versi bajakannya (Copy atau Supercopy). Seperti S4 yang didapat teman saya,
dimana para pengguna awam mungkin juga mengira bahwa gadget tersebut asli.Sedang mencari rumah siap huni di kawasan Kota Malang dan sekitarnya? Atau sedang mencari tanah untuk membangun rumah atau kebutuhan lainnya? Atau mungkin anda sedang mencari rumah kost atau tanah sebagai investasi ? Silahkan hubungi saya melalui email atau mention saya di twitter @ibramzovic ...
Makasih gan...atas infonya...
ReplyDeleteSemoga tdak ada korban berikutnya.
amin.....
Deletesama2 gan...karena itu bisa dikatakan penipuan,,kecuali memang kita berniat memberli Samsung galaxy S4 Supercopy dengan harga Supercopy juga
Terimakasih banyak, sam Bram. Infonya membantu saya sangat.
ReplyDeleteSemoga tidak ada yang tetripu lagi ya.
Anyway kayaknya saya tahu toko yang dimaksud nih. Langganan dari dulu disitu. Hehehe
aminn...wah arek ngalam juga tow?
Deletehahaha langganan? gak merasa dapat supercopy kan?
iya.. asli malang kok. aremanita. malah tiap mau ganti hape musti pulkam dulu. harga disini benar-benar jauh sama harga malang hehehe.
Deletealhamdulilah nggak pernah kena supercopy mas.. kebetulan terakhir beli belum kepincut high end smartphone.
wah, padahal si Om yang punya toko orangnya termasuk tegas lho. jadi tiap mau beli, habis nanya harga di salesnya, langsung nyariin si Om tuk dapat harga pas tanpa nawar lagi..
nggak nyangka ada yg tega ngusilin juga disitu..
oalah aremanita....
Deletejauh? masak selisihnya jauh? bukannya harga2 barang IT disana murah2?
ya gak tahu juga sih kalo yg nakal itu sales counternya...
terima kasih infonya gan.... niat mau beli s4 duit belum cukup ... :(
ReplyDeletesama2 gan.....
Deleteya nabung dulu aja gan....soalnya kualitas supercopy emang patut dipertanyakan...banyak yg suka error