Just a Blog From Kopites and Interisti: Nukus Community vs Sutoyo Family ; Kajian dari Sisi Bahasa dan Pemasaran

Tuesday 30 September 2014

Nukus Community vs Sutoyo Family ; Kajian dari Sisi Bahasa dan Pemasaran



Anda pernah melihat sebuah stiker yang berada di kaca mobil yang bertuliskan “Nukus Community”? Atau mungkin melihat stiker lainnya yang bertuliskan “Sutoyo Family”? Bila iya, apa yang ada di benak anda ketika melihat stiker-stiker tersebut?

Kedua stiker tersebut mungkin sering anda jumpai, terutama bila anda berdomisili di Kota Malang dan sekitarnya. Mungkin anda bertanya-tanya, itu keluarga besar atau komunitas yang besar. Mungkin ada beberapa pihak yang memiliki pertanyaan seperti itu di dalam hati, sama seperti saya yang sebelumnya belum “ngeh” apa maksud dari tulisan kedua stiker tersebut.

Sebelum melangkah jauh ke pembahasannya, kita akan lebih dulu mengupas apa sih kedua stiker tersebut? Apa istimewanya? Kok banyak yang pake? Tak banyak yang bisa digali memang dari sumber internet karena jarang sekali orang yang mengangkat kedua stiker tersebut dalam tulisannya.


 

Nukus Community merupakan sebuah stiker yang ditempelkan oleh pihak bengkel Auto 2000 yang berada di daerah Sukun, Kota Malang. Bila anda orang Malang, maka anda mungkin sudah mengerti maksud dibalik kata “Nukus”. Ya, itu merupakan penulisan terbalik dari kata “Sukun”, sebuah gaya bahasa unik yang memang berasal dari Malang. Kenapa menggunakan “Nukus”? Tidak lain dan tidak bukan ya dikarenakan lokasi salah satu showroom Auto 2000 yang berada di daerah Kecamatan Sukun.

Beralih ke “Sutoyo Family”, stiker ini merupakan stiker yang menjadi ciri khas showroom Auto 2000 di Jalan Letjen Sutoyo. Stiker ini menandakan bahwa mobil dibeli dari showroom tersebut (mungkin).
Sama dengan alasan pemakaian kata “Nukus”, penggunaan kata “Sutoyo” juga mengacu pada letak atau lokasi dari showroom ini yang berada di Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang.

Keduanya sama-sama menggunakan franchise Auto 2000, tapi kenapa menggunakan tagline yang berbeda? Tak bisa dipungkiri, meskipun menggunakan jaringan dan franchise yang sama, setiap showroom tentunya harus memiliki senjata andalan masing-masing untuk meningkatkan penjualan mobil mereka. Salah satunya adalah penggunaan ciri khas stiker yang berbeda sebagai penanda dan daya tarik. Tagline Toyota global sendiri adalah “Moving Forward”. Tapi apakah mungkin bisa kedua stiker tersebut disebut tagline? Tampaknya sih belum. Mungkin lebih tepatnya sebagai simbol saja atau kode pemasaran.

Sayangnya memang tulisan ini dibuat hanya berdasarkan opini saja, belum melakukan riset apapun di lapangan jadi belum tahu alasan pasti pemakaian kedua stiker tersebut oleh masing-masing showroom. Apapun yang menjadi bahasan dan kesimpulan dari tulisan ini, diharap jangan dijadikan referensi utama.

Kembali ke topik bahasan, bagi sebagian besar orang, penggunaan kata yang ada di kedua stiker tersebut mungkin dianggap sepele, atau biasa saja. Tapi bagi sebagian kecil pihak, mungkin ada beberapa yang bertanya, kenapa pakai kata community? Kenapa pakai kata family? Apa gak ada kata lainnya yang lebih bagus mungkin?

“Nukus Community”, terdiri dari dua kata, yaitu “Nukus” dan “Community”. “Nukus” bisa didefinisikan sebagai tempat showroom tersebut berada yaitu di daerah Sukun. Sementara “Community” memiliki banyak definisi yang banyak dipaparkan oleh ahli-ahli, terutama di bidang antropologi atau sosiologi. Community yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai komunitas, memiliki arti kelompok organisme (orang dsb) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Ferdinand Tonnies mendefinisikan community sebagai sebuah hal organik, kolektivitas sosial yang terbentuk secara alami dimana anggota-anggotanya terikat secara bersama karena adanya sense of belonging, yang dihasilkan dari kontak sehari-hari seluruh kegiatan manusia. Tonnies sendiri membandingkan dengan kuat kolektivitas ini dengan “association”, yang berarti anggota-anggotanya diikat bersama karena adanya peraturan atau kepentingan yang sama. Adanya perkembangan human ecology membuat definisi community menjadi lebih jelas, dimana community diartikan sebagai kolektivitas anggota-anggotanya yang berbagi daerah teritorial yang sama di dalam aktivitas sehari-hari. Tidak ada peraturan apapun terhadap rasa memiliki, kontak antar personal menjadi elemen penting di dalam komunitas ini.

Definisi komunitas lain adalah menunjuk pada masyarakat yang tinggal di suatu wilayah geografis dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan penduduk di luar batas wilayahnya (Soekanto, 1990). Masih banyak definisi yang lain yang belum saya sebutkan disini.

Bila ditelaah dari segi definisi kata-kata, maka bisa didapat sebuah maksud dari “Nukus Community”, yaitu perkumpulan dari orang-orang / masyarakat Sukun yang terikat secara sukarela dikarenakan adanya interaksi personal di dalamnya.

Beralih ke “Sutoyo Family”. Family, atau keluarga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti kaum kerabat; memiliki ikatan darah; seisi rumah; satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.

Sedangkan ada beberapa definisi keluarga menurut para ahli. Menuru Duval dan Logan (1986), keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Sedangkan menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga ialah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Sementara Friedman (1998) mendefinisikan keluarga sebagai dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.


Bila diambil kesimpulannya, keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat. Bisa dibilang ini adalah unit interaksi paling awal yang terjadi di dalam masyarakat. Keluarga sendiri terbentuk melalui ikatan darah, atau dikarenakan hal lain.Dikarenakan ini adalah interaksi awal, maka bisa disebut faktor keterikatan keluarga lebih melekat atau lebih kuat.

Dari segenap penjelasan maka bila diambil dari segi pemasaran, akan menjadi sesuatu yang cukup menarik. Apakah penggunaan nama ini terkait dengan hal tersebut atau hanya sekedar memberi kepantasan pada nama lokasi yang tersemat di dalam stiker tersebut.

Bila dilihat dari segi bahasa pemasaran, maka penggunaan kedua stiker tersebut menyasar ke segmen yang berbeda. "Nukus Community" akan cenderung lebih menarik bagi kalangan muda, sementara "Sutoyo Family" akan menarik bagi kalangan yang dewasa atau sudah mapan. Seperti yang kita tahu, bagi kalangan muda, istilah community dianggap lebih keren. Mereka juga cenderung menjauhi hal-hal yang bersifat kekeluargaan. Sementara di sisi lain, konsep family lebih dilirik oleh orang yang dewasa, karena mereka menilai "keluarga" adalah segalanya. Kata "keluarga" menjadi lebih elegan, berkaitan dengan rasa keterikatan dan koneksi yang nantinya akan berguna.

Seperti yang kita tahu, segmentasi pasar merupakan salah satu hal penting di dalam pemasaran suatu produk. Dengan melakukan segmentasi, perusahaan bisa lebih berfokus terhadap strategi yang mereka gunakan untuk menjual produknya. Strategi ini bisa berkaitan dengan event dan promosi yang bakal digelar perusahaan tersebut. Meskipun sebenarnya produk Toyota sendiri sudah mencakup semua segmen. Misal dari kategori sedan, Toyota Astra Motor memiliki 3 line up masing-masing, dimana pada entry level sudah diisi dengan Vios Series, di jajaran medium level ada Corolla / Altis Series, dan di segmen high atau premium sedan yang sudah diisi oleh Camry Series.

Semua hal di atas hanyalah opini pribadi. Bisa saja, penggunaan kedua nama tersebut lebih disebabkan ketepatan padu padan kata yang mengikuti nama lokasi dari showroom tersebut. Kata "Nukus" akan lebih pas bila disandingkan community, karena berkaitan dengan bahasa gaul orang Malang. Sementara penggunaan family dirasa lebih bila disandingkan dengan "Sutoyo", yang notabene merupakan nama orang Jawa pada generasi dewasa.

Pembahasan di atas bisa jadi menarik ataupun tidak. Semua hal ini masih harus dibuktikan dengan wawancara langsung ke pihak showroom dan juga pembagian kuesioner guna mengetahui pandangan masyarakat terhadap kata "Community" dan kata "Family". Pandangan setiap individu bisa berbeda berkaitan dengan umur dan profesi mereka yang nantinya akan menentukan perspektif mereka terhadap penggunaan dua kata tersebut.


No comments:

Post a Comment

just an ordinary boy

About Me

My photo
Malang, Indonesia
Student of International Relations, Gadget Addict, Want to Know About Anything