Anda pernah melihat sebuah stiker yang berada di kaca mobil yang
bertuliskan “Nukus Community”? Atau mungkin melihat stiker lainnya yang
bertuliskan “Sutoyo Family”? Bila iya, apa yang ada di benak anda ketika
melihat stiker-stiker tersebut?
Kedua stiker tersebut mungkin sering anda jumpai, terutama bila anda
berdomisili di Kota Malang dan sekitarnya. Mungkin anda bertanya-tanya, itu
keluarga besar atau komunitas yang besar. Mungkin ada beberapa pihak yang
memiliki pertanyaan seperti itu di dalam hati, sama seperti saya yang
sebelumnya belum “ngeh” apa maksud dari tulisan kedua stiker tersebut.
Sebelum melangkah jauh ke pembahasannya, kita akan lebih dulu mengupas
apa sih kedua stiker tersebut? Apa istimewanya? Kok banyak yang pake? Tak
banyak yang bisa digali memang dari sumber internet karena jarang sekali orang
yang mengangkat kedua stiker tersebut dalam tulisannya.
Nukus Community merupakan sebuah stiker yang ditempelkan oleh pihak
bengkel Auto 2000 yang berada di daerah Sukun, Kota Malang. Bila anda orang
Malang, maka anda mungkin sudah mengerti maksud dibalik kata “Nukus”. Ya, itu
merupakan penulisan terbalik dari kata “Sukun”, sebuah gaya bahasa unik yang
memang berasal dari Malang. Kenapa menggunakan “Nukus”? Tidak lain dan tidak
bukan ya dikarenakan lokasi salah satu showroom Auto 2000 yang berada di daerah
Kecamatan Sukun.
Beralih ke “Sutoyo Family”, stiker ini merupakan stiker yang menjadi
ciri khas showroom Auto 2000 di Jalan Letjen Sutoyo. Stiker ini menandakan
bahwa mobil dibeli dari showroom tersebut (mungkin).
Sama dengan alasan pemakaian kata “Nukus”, penggunaan kata “Sutoyo”
juga mengacu pada letak atau lokasi dari showroom ini yang berada di Jalan
Letjen Sutoyo Kota Malang.
Keduanya sama-sama menggunakan franchise Auto 2000, tapi kenapa
menggunakan tagline yang berbeda? Tak bisa dipungkiri, meskipun menggunakan
jaringan dan franchise yang sama, setiap showroom tentunya harus memiliki
senjata andalan masing-masing untuk meningkatkan penjualan mobil mereka. Salah
satunya adalah penggunaan ciri khas stiker yang berbeda sebagai penanda dan
daya tarik. Tagline Toyota global sendiri adalah “Moving Forward”. Tapi apakah
mungkin bisa kedua stiker tersebut disebut tagline? Tampaknya sih belum.
Mungkin lebih tepatnya sebagai simbol saja atau kode pemasaran.
Sayangnya memang tulisan ini dibuat hanya berdasarkan opini saja,
belum melakukan riset apapun di lapangan jadi belum tahu alasan pasti pemakaian
kedua stiker tersebut oleh masing-masing showroom. Apapun yang menjadi bahasan
dan kesimpulan dari tulisan ini, diharap jangan dijadikan referensi utama.
Kembali ke topik bahasan, bagi sebagian besar orang, penggunaan kata
yang ada di kedua stiker tersebut mungkin dianggap sepele, atau biasa saja.
Tapi bagi sebagian kecil pihak, mungkin ada beberapa yang bertanya, kenapa
pakai kata community? Kenapa pakai kata family? Apa gak ada kata lainnya yang
lebih bagus mungkin?
“Nukus Community”, terdiri dari dua kata, yaitu “Nukus” dan “Community”.
“Nukus” bisa didefinisikan sebagai tempat showroom tersebut berada yaitu di
daerah Sukun. Sementara “Community” memiliki banyak definisi yang banyak
dipaparkan oleh ahli-ahli, terutama di bidang antropologi atau sosiologi.
Community yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai komunitas, memiliki
arti kelompok organisme (orang dsb) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam
daerah tertentu (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Ferdinand Tonnies mendefinisikan community sebagai sebuah hal organik,
kolektivitas sosial yang terbentuk secara alami dimana anggota-anggotanya
terikat secara bersama karena adanya sense of belonging, yang dihasilkan dari
kontak sehari-hari seluruh kegiatan manusia. Tonnies sendiri membandingkan
dengan kuat kolektivitas ini dengan “association”, yang berarti
anggota-anggotanya diikat bersama karena adanya peraturan atau kepentingan yang
sama. Adanya perkembangan human ecology membuat definisi community menjadi
lebih jelas, dimana community diartikan sebagai kolektivitas anggota-anggotanya
yang berbagi daerah teritorial yang sama di dalam aktivitas sehari-hari. Tidak
ada peraturan apapun terhadap rasa memiliki, kontak antar personal menjadi
elemen penting di dalam komunitas ini.
Definisi komunitas lain adalah menunjuk pada masyarakat yang tinggal
di suatu wilayah geografis dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang
menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibanding
dengan penduduk di luar batas wilayahnya (Soekanto, 1990). Masih banyak
definisi yang lain yang belum saya sebutkan disini.
Bila ditelaah dari segi definisi kata-kata, maka bisa didapat sebuah
maksud dari “Nukus Community”, yaitu perkumpulan dari orang-orang / masyarakat Sukun
yang terikat secara sukarela dikarenakan adanya interaksi personal di dalamnya.
Beralih ke “Sutoyo Family”. Family, atau keluarga, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia memiliki arti kaum kerabat; memiliki ikatan darah; seisi
rumah; satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.
Sedangkan ada beberapa definisi keluarga menurut para ahli. Menuru
Duval dan Logan (1986), keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Sedangkan menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga ialah dua atau
lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya.
Sementara Friedman (1998) mendefinisikan keluarga sebagai dua atau
lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi
pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga.
Bila diambil kesimpulannya, keluarga merupakan unit terkecil di dalam
masyarakat. Bisa dibilang ini adalah unit interaksi paling awal yang terjadi di dalam masyarakat. Keluarga sendiri terbentuk melalui ikatan darah, atau dikarenakan hal lain.Dikarenakan ini adalah interaksi awal, maka bisa disebut faktor keterikatan keluarga lebih melekat atau lebih kuat.
Dari segenap penjelasan maka bila diambil dari segi pemasaran, akan menjadi sesuatu yang cukup menarik. Apakah penggunaan nama ini terkait dengan hal tersebut atau hanya sekedar memberi kepantasan pada nama lokasi yang tersemat di dalam stiker tersebut.
Bila dilihat dari segi bahasa pemasaran, maka penggunaan kedua stiker tersebut menyasar ke segmen yang berbeda. "Nukus Community" akan cenderung lebih menarik bagi kalangan muda, sementara "Sutoyo Family" akan menarik bagi kalangan yang dewasa atau sudah mapan. Seperti yang kita tahu, bagi kalangan muda, istilah community dianggap lebih keren. Mereka juga cenderung menjauhi hal-hal yang bersifat kekeluargaan. Sementara di sisi lain, konsep family lebih dilirik oleh orang yang dewasa, karena mereka menilai "keluarga" adalah segalanya. Kata "keluarga" menjadi lebih elegan, berkaitan dengan rasa keterikatan dan koneksi yang nantinya akan berguna.
Seperti yang kita tahu, segmentasi pasar merupakan salah satu hal penting di dalam pemasaran suatu produk. Dengan melakukan segmentasi, perusahaan bisa lebih berfokus terhadap strategi yang mereka gunakan untuk menjual produknya. Strategi ini bisa berkaitan dengan event dan promosi yang bakal digelar perusahaan tersebut. Meskipun sebenarnya produk Toyota sendiri sudah mencakup semua segmen. Misal dari kategori sedan, Toyota Astra Motor memiliki 3 line up masing-masing, dimana pada entry level sudah diisi dengan Vios Series, di jajaran medium level ada Corolla / Altis Series, dan di segmen high atau premium sedan yang sudah diisi oleh Camry Series.
Semua hal di atas hanyalah opini pribadi. Bisa saja, penggunaan kedua nama tersebut lebih disebabkan ketepatan padu padan kata yang mengikuti nama lokasi dari showroom tersebut. Kata "Nukus" akan lebih pas bila disandingkan community, karena berkaitan dengan bahasa gaul orang Malang. Sementara penggunaan family dirasa lebih bila disandingkan dengan "Sutoyo", yang notabene merupakan nama orang Jawa pada generasi dewasa.
Pembahasan di atas bisa jadi menarik ataupun tidak. Semua hal ini masih harus dibuktikan dengan wawancara langsung ke pihak showroom dan juga pembagian kuesioner guna mengetahui pandangan masyarakat terhadap kata "Community" dan kata "Family". Pandangan setiap individu bisa berbeda berkaitan dengan umur dan profesi mereka yang nantinya akan menentukan perspektif mereka terhadap penggunaan dua kata tersebut.
Dari segenap penjelasan maka bila diambil dari segi pemasaran, akan menjadi sesuatu yang cukup menarik. Apakah penggunaan nama ini terkait dengan hal tersebut atau hanya sekedar memberi kepantasan pada nama lokasi yang tersemat di dalam stiker tersebut.
Bila dilihat dari segi bahasa pemasaran, maka penggunaan kedua stiker tersebut menyasar ke segmen yang berbeda. "Nukus Community" akan cenderung lebih menarik bagi kalangan muda, sementara "Sutoyo Family" akan menarik bagi kalangan yang dewasa atau sudah mapan. Seperti yang kita tahu, bagi kalangan muda, istilah community dianggap lebih keren. Mereka juga cenderung menjauhi hal-hal yang bersifat kekeluargaan. Sementara di sisi lain, konsep family lebih dilirik oleh orang yang dewasa, karena mereka menilai "keluarga" adalah segalanya. Kata "keluarga" menjadi lebih elegan, berkaitan dengan rasa keterikatan dan koneksi yang nantinya akan berguna.
Seperti yang kita tahu, segmentasi pasar merupakan salah satu hal penting di dalam pemasaran suatu produk. Dengan melakukan segmentasi, perusahaan bisa lebih berfokus terhadap strategi yang mereka gunakan untuk menjual produknya. Strategi ini bisa berkaitan dengan event dan promosi yang bakal digelar perusahaan tersebut. Meskipun sebenarnya produk Toyota sendiri sudah mencakup semua segmen. Misal dari kategori sedan, Toyota Astra Motor memiliki 3 line up masing-masing, dimana pada entry level sudah diisi dengan Vios Series, di jajaran medium level ada Corolla / Altis Series, dan di segmen high atau premium sedan yang sudah diisi oleh Camry Series.
Semua hal di atas hanyalah opini pribadi. Bisa saja, penggunaan kedua nama tersebut lebih disebabkan ketepatan padu padan kata yang mengikuti nama lokasi dari showroom tersebut. Kata "Nukus" akan lebih pas bila disandingkan community, karena berkaitan dengan bahasa gaul orang Malang. Sementara penggunaan family dirasa lebih bila disandingkan dengan "Sutoyo", yang notabene merupakan nama orang Jawa pada generasi dewasa.
Pembahasan di atas bisa jadi menarik ataupun tidak. Semua hal ini masih harus dibuktikan dengan wawancara langsung ke pihak showroom dan juga pembagian kuesioner guna mengetahui pandangan masyarakat terhadap kata "Community" dan kata "Family". Pandangan setiap individu bisa berbeda berkaitan dengan umur dan profesi mereka yang nantinya akan menentukan perspektif mereka terhadap penggunaan dua kata tersebut.
No comments:
Post a Comment